Finally, I Bleach My Hair...
Sebenarnya
saya ingin langsung memposting tulisan ini segera saat itu juga, tapi karena
satu dan banyak hal, baru sempat cerita sekarang.
Semua
berawal dari iseng. Nggak tau kenapa saat belanja bulanan bulan lalu, saya
berhenti di rak tempat kotak-kotak cat
rambut berbagai macam merk tersusun rapi. Awalnya sih, niat mau warnai biasa
saja, tapi tiba-tiba mata saja tertuju ke kotak prduk untuk memutihkan rambut (bleaching). Awalnya sempet bimbang sih
mau coba apa nggak, tapi berhubung harganya murah (tujuh ribu doank) yaudah deh
ambil aja dulu.
Meski
sudah dibeli, masih saja belum berani buat mem-bleaching rambut. Karena setelah
browsin sana-sini, banyak yang gagal karena melakukannya sendirian. Berhubung
saya jomblo (baca: sendiri), jadinya ntar –ntar aja deh.
Nah
suatu hari di bulan Januari, saya lagi bosen banget. Bahasa minangnya sih, don’t know what to do gitu. Mau
kerja, udah jadi pengangguran. Mau jalan, nggak ada duit. Mau pacaran, nggak
punya pacar. Jadinya iseng saja saya
buka itu kotak bleachingnya, baca instruksinya, (tanpa sadar) ambil peralatan
dan nuangin semua bahannya, dan terjadilah. Yaaa, kalaupun gagal, ntar tinggal
beli pewarna yang menggelapkan saja.
Meski
udah sering ngecat rambut sendiri, tapi bleaching rambut itu pengalamannya
beda. Baunya beda, oanasnya beda, gatelnya beda. Saya harus menuggu sekitar 45
menitan supaya hasilnya bener-bener maksimal.
Empat
puluh lima menit menderita karena harus menahan gatalnya kepala, akhirnya saya cuci rambut dan saya keringkan,
lalu saya pun berdiri di depan kaca. Alih-alih berharap wujud saya seperti
artis K-Pop dengan rambut swaggieI nya, saya
malah melihat Saiful Jamil di kaca. WHAT?! SAIFUL JAMIL?!!! Saat itu juga saya
ingin rasanya bersenandung merana seperti Bang Ipul.
Nasi
sudah menjadi bubur, tapi saya sudah menyiapkan telur, ayam suir, kerupuk dan
cakwenya. Dikamar sudah dipersiapkan cat rambut yang warnanya lebih gelap buat
pertolongan pertama. Well, setelah diwarnai dengan warna merah kecoklatan,
rambut saya terlihat mendingan lah, meski ada yang bilang seperti ketumpahan
kuah sate Nantongga. :’(
Atas Bang Ipul, Bawah Lee Seung Giel |
Pesan
Moral: Kalau mau warnai atau macem-macemin rambut, modal dikit! Ke salon sana!
aku mau komen persis kaya pesan moral yg ternyata bisa kamu petik sendiri.. beli bleacher harga tujuh ribu kok ngarepnya jadi kaya Lee Seung Gi..
ReplyDelete