[Road Trip] Sungai Hijau - Bangkinang

Sepertinya 'akhir pekan' dan 'akhir bulan' itu bukan kombinasi yang pas. Senang rasanya kalau sudah hari Jum'at, banyak rencana yang ingin dilakukan. Tapi, setelah melihat tanggal di kalender dan isi dompet yang 'pahlawan'nya mulai berguguran, semua rencana pun buyar seketika.  Tapi jangan salah, meski tanggal tua, kita masih bisa kok menghabiskan akhir pekan dengan hepi.

Adalah suatu ketika, teman saya Ridha yang lagi liburan setelah co-as, mendadak ingin pergi piknik. Awalnya sih dia ngajak ke Alam Mayang, tapi Alam Mayang sudah terlalu mainstream untuk dikunjungi. Akhirnya tercetus lah ide untuk ke Bukit Naang, Bangkinang, biar jauh sekalian. Tapi karena efek tanggal tua, otak ekonomis saya pun bekerja, ke Bukit Naang itu mau-nggak mau pasti harus outbond atau main paintball, karena itulah wahana utama yang ada di sana. Biaya outbond atau paintball saja sekitar Rp. 50 ribu - Rp. 100 ribu sekali main,  belum lagi makan siang, cemilan, bensin, dan lainnya. Ah, pasti keluar duit banyak juga nih.

Nah, kebetulan beberapa waktu yang lalu teman-teman saya ada yang mem-posting fotonya yang jalan-jalan ke Sungai Hijau, lokasinya pun masih di Bangkinang. Karena belum pernah kesana, saya pun mencari tahu tentang Sungai Hijau tersebut. Ternyata sudah ada blog-blog yang menceritakan lokasi wisata alam ini. Dan rata-rata mengatakan kalau tidak perlu modal besar untuk menikmati suasana Sungai Hijau tersebut. Akhirnya kami putuskan lah untuk kesana.

Perjalanan ke Sungai Hijau tidaklah memakan waktu yang lama, hanya sekitar satu setengah jam dari Kota Pekanbaru. Sebelum memasuki wilayah Bangkinang, kita akan menemukan tugu berwarna biru dan putih (sayang saya lupa mem-foto dan mengingat nama tugu tersebut). Saat menemukan tugu tersebut, kita ambil jalan ke arah kiri. Dari situ kita cukup mengikuti saja jalan yang ada, kalau pun menemukan persimpangan, tetap ambil jalan yang lurus. Selama perjalanan, kita akan menemukan pusat perkantoran Pemerintah Kabupaten Kampar. Jalannya bagus dan sudah di aspal, jadi nggak perlu khawatir deh.

Nggak sampai lima belas menit dari tugu kita langsung menemukan area Sungai Hijau. Ada tanda sederhana yang dibuat oleh pengelola disana untuk mengenali lokasi tersebut. 

Palang Sungai Hijau

Jalan Masuk Ke Area Wisata yang Cukup Curam
 
Sebenarnya Sungai Hijau sendiri bukan lah sungai besar seperti Sungai Siak. Lebarnya 7-8 meteran dan kedalaman terdalamnya selutut orang dewasa. Airnya jernih sekali, hamparan pasir dan kerikil di dasar sungai pun jelas terlihat saking jernihnya. Di beberapa titik, air terlihat kehijauan karena lumut dan ganggang yang ada di sela bebatuan.
 
Suasana di Area Sungai Hijau
Aliran Air yang Tidak Terlalu Deras
Airnya Jernih Sekali
 
Cuaca yang cerah dan angin yang sejuk, membuat suasanya menjadi lebih segar dan menyenangkan, makan pun, meski hanya nasi ampera, tapi nikmat sekali terasa senikmat masakan restoran Sederhana. Jernihnya air membuat siapa saja ingin menyebur dan bermain air di sungai tersebut. Sayang, saya tidak membawa pakaian ganti untuk basah-basahan, jadinya cukup merendam kaki sambil menyusuri aliran sungai dan berfoto-foto. 
 
Selfie Dulu Ya, Sebelum Makan... :D

Setelah puas bermain air dan foto-foto kami pun mutuskan untuk kembali. Eh ingat, sebelum pulang, pastikan dulu sampah-sampah yang kita buat dikumpulkan dan dibuang ditempat yang sudah disediakan. Jangan sampai lokasi yang asri ini menjadi tercemar akibat sampah yang berserakan dimana-mana.

Wah, pokoknya saya dan teman-teman benar-benar rileks dan merasa segar kembali, meski harus menempuh perjalanan pulang yang cukup jauh, tapi semuanya puas dan gembira.

Oiya, total pengeluaran untuk piknik kali ini sangat hemat. Uang masuk area Sungai Hijau hanya Rp. 6 ribu per orangnya, beli nasi bungkus Rp. 13 ribu, minum dan cemilan Rp. 20 - 30 ribu, makan bakso sesampainya di Pekanbaru Rp. 15 Ribu. Untunglah teman saya Ridha baik hati sekali membebaskan kami dari biaya bensin :D, jadi total cuma Rp. 50 ribuan untuk satu orangnya. Cukup hemat bukan?!

Sebenarnya sih intinya adalah kebersamaan dan waktu yang dilalui bersama. Banyak cerita, canda dan tawa yang bisa kita rasakan saat perjalanan menuju lokasi tujuan, dan itulah yang sebenarnya kita butuhkan.

Comments

  1. Eh ternyata sungai hijau ini yang yang ngelola ya? kalau diseriusin dan dibantu sama pemerintah provinsi (atau jgn2 udah dibantuin) sebenernya bisa jadi bagus banget lho... belum lagi masyarakat kota udah jenuh dgn main ke mall, selain jenuh juga gak ada duit sih buat belanja sana sini. hahahaha.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Update-an terbaru, minggu lalu Ayah, Ibu, Agi dan Farhan kesana buat piknik. Dan disana ramai banget yang piknik, saking ramainya air sungainya nggak keliatan jernih lagi. Ada dua kemungkinan sih, satu, karena lagi musim hujan, makanya airnya jadi keruh. Atau karena banyak yang nyebur sehingga airnya jadi bercampur dengan bermacam senyawa-senyawa yang ada di dalam tubuh manusia.. :))))

      Delete
  2. Ayo kita ke sana lagi! Kamu sih yang lagi, kami baru yang pertama kali.. :D
    Atau ke Ciwidey belakang Labersa itu boleh juga hihihi

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Klaim Asuransi Smartphone by Tec-Protec

Trip Ke Hanoi #3 : Halo, Ha Long Bay

[Snack Time!] Mony Jelly Jus