Rindu Langit Biru
Sudah hampir tiga minggu, Pekanbaru diselimuti kabut asap. Bukan hanya Pekanbaru saja sih, beberapa daerah di pulau Sumatera bagian atas sedang mengalami masalah yang sama. Penyebabnya karena sudah memasuki musim kemarau, sehingga banyak bermunculan titik api yang membakar hutan dan lahan. Hal ini diperparah dengan "iseng"nya oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab demi mendapatkan keuntungan pribadi dengan membakar lahan dengan sengaja.
Kabut ini sebenarnya sudah jadi makanan masyarakat Riau tiap tahunnya, namun, tahun ini sepertinya yang paling parah dan lama.
Mungkin ini peringatan kepada kita dai Tuhan, untuk lebih bersyukur dengan nikmatNya. Kita tidak sadar betapa berharganya udara yang selama ini kita hirup. Memang, susatu itu jau lebih berharga saat kita kehlangannya.
Tuhan, kami rindu warna biru di langit Pekanbaru.
Comments
Post a Comment